Selasa, 14 Desember 2010

Humor umum

Mengapa berhenti membaca Yah

Selesai makan siang, seorang ayah membacakan beberapa peribahasa dari sebuah buku kepada anggota keluarganya. Tapi tiba-tiba ia bungkam.
Semua yang berkumpul di situ menjadi bengong. Mereka saling pandang.
"Apa yang terjadi, Pap? Mengapa berhenti membaca?" tanya salah seorang anaknya.
Si Ayah menghela napas. Ia segera mengambil sehelai kertas, lalu menulis: Diam adalah emas


Perundingan Perusahaan dengan Serikat Pekerja

Negosiasi antara perusahaan dan serikat pekerja berakhir buntu. Perusahaan menolak salah seorang pegawainya yang menyalahi kontrak kerja dengan alasan sakit.

Pada pagi harinya dalam meja perundingan, pimpinan negosiator dari perusahaan membawa surat kabar edisi pagi, "Orang ini," katanya, "kemarin ijin dengan alasan sakit!"

Di situ, pada halaman olah raga, ada foto pegawai yang ijin sakit, yang baru saja memenangkan turnamen golf lokal dengan nilai yang memuaskan.

Negosiator dari serikat pekerja tiba-tiba memecah kesunyian ruangan.

"Wow," katanya, "Coba bayangkan skor yang bisa dia peroleh seumpama dia tidak sakit!"


Memanggil Karyawan dengan Nama Belakang


Manajer pada sebuah perusahaan besar melihat pegawai baru pada suatu hari dan mengajaknya untuk masuk ke kantornya.

"Siapa nama kamu?" itulah pertanyaan pertama yang diajukan oleh sang manajer.

"John," balas pegawai baru tersebut.

Sang manajer menjadi muram, "Begini, saya tidak tahu kamu dari perusahaan antah berantah yang seperti apa, tetapi saya tidak pernah sekalipun memanggil orang dengan nama depan mereka. Hal ini digunakan untuk membuat data marga yang akan diterapkan dalam memberikan otoritas setiap pegawai. Saya hanya akan memanggil pegawai dengan nama belakang saja - Pakpahan, Siriwa, Wijanarko, Uropmabin atau yang lainnya. Saya Robert Subroto, dipanggil sebagai Pak Subroto, Sekarang, karena sudah jelas, siapakah nama belakang kamu?"

Pegawai yang baru tersebut menarik nafas dan berkata, "Sayang. Nama saya adalah John Sayang."

"Baiklah... John, hal berikutnya yang akan saya beritahu kepada kamu adalah..."


Anak Kecil Membeli Pembalut Wanita

Dua orang anak laki-laki pergi ke swalayan. Seorang berumur 9 tahun, seorang lagi berumur 4 tahun. Anak yang berumur 9 tahun mengambil satu pak pembalut wanita dari rak dan membawanya ke kasir untuk membayar.

Kasir bertanya, "Ini untuk ibu kamu ya?"

Anak yang berumur 9 tahun menjawab, "Bukan, bukan untuk ibu saya."

Tanpa berpikir, kasir tersebut merespon, "Hmm, berarti untuk kakak perempuan kamu?"

"Bukan untuk kakak perempuan saya."

Kasir akhirnya menjadi penasaran, "Wah, kalau bukan untuk ibu atau kakak perempuan kamu, lalu pembalut ini untuk siapa?"

Anak tadi menjawab, "Ini untuk adik saya ini yang berumur 4 tahun."

Kasir terkejut, "Adikmu yang berumur 4 tahun??!!"

Anak tadi menjelaskan, "Itu lho, di TV kan mengatakan bahwa jika kita memakai ini kita bisa berenang dan bersepeda, Adikku belum bisa berenang dan bersepeda."


Agen Asuransi Terbaik di Dunia

Seorang laki-laki berjalan ke sebuah kantor asuransi dan mencari lowongan pekerjaan.
"Kita tidak ada lowongan pekerjaan," kata mereka.
"Anda tidak bisa menolak saya. Saya bisa menjual apapun, kapanpun kepada diapapun."
"Okelah kalau begitu, kami memiliki 2 prospek yang tidak ada seorangpun yang bisa menjualnya. Jika kamu bisa menjual satu saja, kamu dapat pekerjaan di kantor ini."

Orang itu akhirnya pergi selitar 2 jam, dan kembali membawa 2 cek, satu senilai 800 juta dan satu cek lagi senilai 500 juta.
"Bagaimana kamu bisa melakukannya?" kata mereka sambil terkejut.
"Saya sudah bilang kalau saya adalah salesman terbaik di dunia. Saya bisa menjual kepada setiap orang apapun dan kapanpun."
"Apakah kamu membawa sampel urine (air kencing)?"
"Buat apa?" kata salesman itu.
"Begini, jika kamu menjual polis di atas 300 juta, perusahaan memerlukan sampel urine untuk uji kesehatan. Bawa 2 botol ini dan kembali lagi untuk membawa sampel urin."

Orang itu pergi sekitar 8 jam, dengan membawa 2 jerigen ukuran 20 liter, di tangan kanan dan kiri. Dia menaruh jerigen tersebut dan kemudian mengambil botol di sakunya dan berkata, "Yang di botol ini adalah urine Bapak Jono, dan ini urine Bapak Paijo."

"Itu bagus," kata mereka, "Tapi apa yang ada di 2 jerigen ini?"

"Saya tadi melewati gedung sekolah dan mereka sedang mengadakan pertemuan guru se-provinsi dan saya menjual polis group kepada mereka."

Kamu yang Ge-eR


Seorang pasien RSJ sedang berjalan-jalan sambil menggendong dan membelai seekor angsa dengan sangat mesranya. Lalu temannya, yg juga sesama pasien RSJ, mengomentarinya: "Huh, monyet jelek kayak gitu aja kok disayangi. Cuhh!".
Lalu si pemilik angsa tadi menjawab: "Hei, apa katamu? Udah gila, buta lagi! Ini angsa, bukan monyet, bego!". Mata keduanya saling melotot, kemudian si pasien yang satunya lagi balas menjawab: "Kamu yang Ge-eR! Emangnya aku tadi ngomong ama kamu? Aku ngomong ama angsamu tuhhh, gilaaa!"

Jenis-jenis KB

1. Kalau 5 tahun kawin, langsung punya 4 anak, itu
berarti KB = KUMPUL BOCAH.
2. Kalau 5 tahun kawin, anak cuma satu, itu
berarti KB = KURANG BERGAIRAH.
3. Kalau sudah 5 tahun kawin, belum punya anak, itu
berarti, KB = KURANG BISA.
4. Kalau 5 tahun pacaran belum juga kawin, itu
berarti, KB = KAGAK BERANI.
5. Kalo kagak pacaran tapi punya anak, itu
berarti KB = Ketelanjuran Bunting
6. Kalo kagak punya pacar dan anak, itu
berarti KB = Kayaknya Bencong deh

PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?

Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan....

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich.....

L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...

L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.

Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan
kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.

M : Dan... dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap...

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...

M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu..

Ahirnya Ngaku Juga

Ketika sebuah tengkorak manusia purba berhasil diangkat dari lembah Sangiran, kelompok ilmuwan yang meneliti kesulitan untuk menentukan umurnya.
Berbagai tes di laboratorium dilakukan dengan berbagai hasil yang tidak cocok satu dengan yang lainnya. Setelah berjalan enam bulan tanpa hasil, kabar tersebut terdengar oleh pimpinan badan intelijen yang lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengambil alih masalah tersebut.
Tiga hari kemudian, dengan bangga ia mengabarkan kepada kelompok ilmuwan tadi bahwa tengkorak itu bernama Phalus Erectus dan umurnya 25.141 tahun 6 bulan 3 hari. Kelompok ilmuwan tersebut heran dan terkagum-kagum.
“Bagaimana anda dapat menentukan nama dan usia tengkorak tersebut sedemikian tepatnya padahal kami sendiri dengan berbagai peralatan canggih tidak memperoleh hasil yang memuaskan?” tanya para ahli tersebut.
Sang perwira dengan bangga menjawab, “Memang anak buah saya sempat memar tinjunya dan tengkorak tersebut tidak kalah parah keadaannya, tetapi akhirnya ia tidak tahan dan mengaku juga.

Komentar Paijo

Paijo adalah seorang pesuruh di sebuah SMA swasta yang cukup terkenal. Suatu siang, Paijo melihat kerumunan puluhan murid dan beberapa guru di teras ruangan kelas pelajaran Fisika. Dari suara ributnya, mungkin ada kejadian luar biasa di situ. Paijo semula acuh tak acuh, namun akhirnya ia datang mendekat juga karena salah satu guru yang juga wakil kepala sekolah memanggilnya.
Setelah diusut, ternyata ada seorang siswa yang sehabis pelajaran olah raga menendang bola yang seharusnya dia bawa ke gudang. Sialnya bola tadi mengenai kaca jendela nako sampai hancur berantakan.
Dasar sekolah swasta yang sudah terbiasa berdemokrasi, tidak heran kalau guru-guru di situ memberikan komentar atas kejadian tadi. Lagi pula ini berhubungan dengan kurikulum baru yang berbasis kompetensi (KBK) di mana para siswa diharapkan tidak hanya tahu teori tapi juga harus tahu keadaan nyata dalam situasi apapun. Berikut ini adalah dialog dari beberapa guru yang ada di situ.
Wakil Kepala Sekolah: “Bagaimana pendapat atau komentar bapak-bapak guru tentang kejadian tadi ?”
Guru Fisika: “Gerakan bola tadi merupakan contoh dari gerak balistik atau gerak peluru.”
Guru Kimia: “Massa kaca sebelum dan sesudah pecah sama.”
Guru Matematika: “Lintasan bola tadi pasti merupakan kurva melengkung parabola.”
Wakil Kepala Sekolah: “Bagus sekali komentarnya. Bagaimana menurut pak Sugih?”
Pak Sugih yang guru ekonomi menjawab: “Untuk mengganti kaca yang pecah perlu biaya Rp 100.000 pak.”
Wakil Kepala Sekolah: “Itu tidak masalah, kita bisa minta ke orang tua siswa yang menendang bola tadi. Bagaimana menurut Pak Paijo ?”
Paijo kaget setengah mati karena tidak menyangka kalau akan dimintai pendapat atau komentar. Tapi untuk menjaga gengsi, lagi pula dia pernah ikut nguping waktu guru-guru ditatar KBK, Paijo memberikan komentar menurut disiplin ilmunya.
Paijo: “Kalau ditinjau dari disiplin ilmu saya pak, pecahan kaca tadi… eh… anu… menambah pekerjaan saya tapi tidak menaikkan gaji saya pak!”
Wakil Kepala Sekolah: “Pintar juga pak Paijo, ada musibah malah digunakan kesempatan untuk minta naik gaji.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESAIN RUMAH UKURAN 17 METER x 7.5 METER

Lihat di youtube Klik disini/