Kamis, 23 Desember 2010

Hemat Listrik dengan Ballast Elektronik

Lampu tabung Neon (Fluorescent Lamp) adalah lampu tabung yang terbuat dari
kaca yang didalamnya berisi gas argon dan dikedua ujungnya terdapat filamen
elektroda. Untuk menyalakan lampu neon ini dibutuhkan alat yang disebut Ballast.
Pada umumnya masyarakat kita lebih mengenal
Ballast konvensional yang terbuat
dari lempengan besi yang didalamnya terdapat kumparan kawat tembaga/spul. Namun
ballast jenis konvensional ini banyak kelemahannya.


Belasan tahun yang silam, para ahli elektronika telah menemukan suatu sistem
penyalaan lampu neon dengan menggunakan frekuensi tinggi yang kemudian dikenal
dengan nama Ballast Elektronik. Saat ini sudah banyak lampu yang sudah
dilengkapi dengan ballast elektronik namun terbatas pada jenis lampu-lampu SL,
PLE-C, PLE-T untuk penerangan biasa seperti pemasangan di rumah dengan daya
kecil yang dipasang langsung ke fitting misalnya fitting E27. Lalu bagaimana
dengan lampu TL untuk di perkantoran, gedung-gedung dan industri yang masih
menggunakan Ballast konvensional dan Starter sebagai pemicunya?

Berikut
adalah kelemahan dari Ballast Konvensional:


  • Pemborosan Arus (± 0,45 Ampere / 40 Watt).
  • Umur neon lebih pendek akibat banyaknya flicker dan arus picu pada filamen.
  • Tidak akan menyala sempurna pada tegangan rendah (dibawah 200V).
  • Sering timbul suara dengung.
  • Adanya flicker/kedipan pada lampu yang mengganggu penglihatan dan
    memperpendek umur lampu neon.
  • Harus memakai Starter.
  • Pada saat saklar dinyalakan lampu neon tidak langsung menyala melainkan harus
    dipicu terlebih dahulu sehingga terdapat kedipan/flicker yang dapat memperpendek
    umur neon (pada bagian ujung lampu neon biasanya berwarna hitam).
  • Arus dan Tegangan tidak stabil akibat induksi medan magnet pada kumparan
    ballast.
    Cos phi (power factor) sangat rendah ± 0,48 (dibawah standar PLN yaitu 0,85),
    hal ini yang menyebabkan listrik menjadi boros.

Dengan perkembangan teknologi tersebut dan himbauan pemerintah tentang
masalah hemat energi maka kami menghadirkan Ballast Elektronik TOPFLASH.

Kelebihan Ballast Elektronik TOPFLASH:

  • Konsumsi arus sangat kecil (0,15 - 0,2 Amp/40W)
    Penghematan hampir 3 kali dibanding dengan ballast konvensional.
  • Lampu tidak berkedip
    Ini dikarenakan Ballast Elektronik TOPFLASH beroperasi pada frekuensi tinggi
    yang konstan sehingga tidak memberikan kesempatan pada lampu neon untuk padam
    selama satu gelombang putaran. Lampu neon yang beroperasi pada 50/60 Hz akan
    padam dua kali setiap gelombang putaran, yaitu pada saat gelombang sinus mencapai titik nol.
    Hal inilah yang menyebabkan lampu neon terlihat berkedip, dengan ballast
    elektronik TOPFLASH hal ini dapat diantisipasi.
  • Tidak perlu Starter
    Dengan beroperasi pada frekuensi tinggi yang langsung membuat kedua filamen
    elektroda berpijar maka alat starter tidak diperlukan lagi.

  • Tidak ada suara dengungan
    Ballast elektronik TOPFLASH bekerja dengan frekuensi diatas kemampuan
    penangkapan telinga manusia sehingga suara dengungan tidak akan terdengar lagi.
    Lain halnya dengan ballast konvensional, dimana sering terdengar suara dengungan
    akibat pancaran laminasi dan coil yang merangsang vibrasi dari body ballast / plat besi
    sehingga timbul suara dengungan.
  • Usia lampu lebih panjang
    Ballast elektronik TOPFLASH menggunakan sistem Rapid Start, penyalaan lampu
    yang lembut dan terkontrol. Hal ini akan memperpanjang usia lampu dibanding
    ballast konvensional.
  • Power Factor (Cos phi) yang tinggi
    Ballast elektronik TOPFLASH menggunakan rangkaian komponen elektronik yang
    padat, ringan dan terkontrol. Power factor bisa mencapai 0,93 - 0,99 (melebihi
    batas standar PLN). Hal ini yang membuat efisiensi tinggi dapat tercapai dengan
    baik.
  • Sinar lampu yang konstan
    Dengan sistem operasi berfrekuensi tinggi, Ballast elektronik TOPFLASH tidak
    memberikan kesmpatan kepada lampu neon untuk berkedip, dengan demikian nyala
    lampu selalu konstan dan lebih terang dibanding ballast konvensional walaupun
    tegangannya dibawah 200V.
  • Low Harmonic
    Riak frekuensi yang dihasilkan sangat kecil dan teratur sehingga membentuk
    gelombang sinus yang hampir sempurna. Hal ini yang membuat Ballast elektronik
    TOPFLASH tidak mempengaruhi kinerja peralatan elektronik lain.
  • Jaminan dan Layanan Purna Jual
    Ballast elektronik TOPFLASH terbuat dari bahan bermutu tinggi memberikan
    Jaminan garansi selama 1 (satu) tahun, selain itu kami memberikan layanan purna
    jual dan informasi-informasi teknik yang sekiranya diperlukan, Silahkan hubungi
    kami.

Analisa penghematan yang diperoleh dari pemakaian Ballast elektronik TOPFLASH

Contoh Kasus:
Sebuah kantor akan dipasang lampu jenis TKI 2x36 Watt pada tegangan 220 Volt
sebanyak 50 titik yang akan menyala dari jam 08.00 s/d 18.00. Sebelum dipasang
perencana listrik terlebih dahulu melakukan analisa Ballast jenis apa yang cocok
untuk dipasang agar dapat menghemat pemakaian listrik, tidak ada flicker dan
umur lampu lebih tahan lama?

Memakai Ballast Konvensional (Cos phi = 0,48)

I = (2 x 36 Watt) : (220 Volt x 0,48) = 0,682 Ampere


P = 0,682 Ampere x 220 Volt = 150,04 Watt


Pemakaian listrik per bulan:

10 jam/hari x 30 hari x 150,04 Watt = 45012 Watt/jam
= 45,012 kWh

45,012 kWh x Rp. 480 = Rp. 21.606

50 titik lampu x Rp. 21.606 = Rp. 1.080.300

Memakai Ballast Elektronik TOPFLASH (Cos phi = 0,92)

I = (2 x 36 Watt) : (220 Volt x 0,92) = 0,356 Ampere

P = 0,356 Ampere x 220 Volt = 78,32 Watt



Pemakaian listrik per bulan:

10 jam/hari x 30 hari x 78,32 Watt = 23496 Watt/jam = 23,496 kWh

23,496 kWh x Rp. 480 = Rp. 11.278 (Hemat Rp.10.332)

50 titik lampu x Rp. 11.278 = Rp. 563.900 (Hemat Rp. 516.400)

Kesimpulan:

  • Menghemat pembayaran listrik Rp. 6.196.800 per tahun
  • Tidak ada flicker dan umur lampu lebih tahan lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESAIN RUMAH UKURAN 17 METER x 7.5 METER

Lihat di youtube Klik disini/